Pengertian Handover
Handover merupakan fasilitas dalam system seluler untuk menjamin adanya kontinyuitas komunikasi apabila pelanggan bergerak dari satu cell ke cell lain. Pergerakan user mengakibatkan perubahan yang dinamis terhadap kualitas link dan tingkat interferensi dalam sistem, oleh karena itu dibutuhkan sebuah mekanisme perancangan handover yang handal yang diharapkan dapat meningkatkan performansi jaringan. Proses Handover terjadi karena kualitas atau daya ratio turun di bawah nilai yang dispesifikasikan dalam BSC. Penurunan level sinyal ini dideteksi dari pengukuran yang dilakukan MS maupun BTS. Konsekuensinya handover ditujukan ke sel dengan sinyal lebih besar. Selain itu, handover dapat terjadi apabila traffic dari sel yang dituju sudah penuh. Saat MS melewati sel, dialihkan ke ‘neighbouring cell’ dengan beban traffic yang lebih kecil. Handover dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu : Melalui MS (Mobile initiated) : MS melakukan pengukuran kualitas, memilih node B terbaik dan tersambung ke node B tersebut di bantu oleh jaringan. Handover ini biasanya di picu oleh kualitas hubungan yang buruk berdasarkan pengukuran MS.
• Melalui Jaringan ( Network Initiated) : Node B melakukan pengukuran dan melapor ke RNC yang akan memutuskan apakah akan dilakukan handover atau tidak. Handover ini dilakukan untuk mengontrol distribusi trafik antar sel. Jika muatan dari sel sumber melebihi level yang ditetapkan dan muatan sel tetangga dibawah level yang ditetapkan maka sel sumber akan menciutkan coverage-nya, menghandover sebagian trafik ke sel tetangga. Akibatnya kecepatan bloking dapat direduksi dan diperoleh kualitas penggunaan sumber daya sel yang lebih baik.
• Mobile Assited : Jaringan dan MS sama-sama melakukan pengukuran. MS melaporkan hasil pengukuran dari Node B yang terdekat dan jaringan melakukan keputusan apakah akan melakukan handover atau tidak.
Jenis Handover Pada Sistem Komunikasi Bergerak
• Intra sistem Handover
Intra sistem handover terjadi dalam satu sistem dan dapat dibagi menjadi dua yaitu:
Intra frekuensi handover yang terjadi diantara sel yang memiliki carrier WCDMA yang sama. Dan Inter frekuensi handover yang terjadi diantara sel dengan carrier WCDMA yang berbeda.
• Inter sistem Handover
Inter sistem handover terjadi diantara sel yang memiliki 2 teknologi radio akses (RAT) atau mode radio akses (RAM) yang berbeda. Keadaan yang paling sering untuk tipe pertama adalah antara sistem WCDMA dan GSM/EDGE. Handover diantara dua sistem CDMA yang berbeda juga termasuk tipe ini. Sebagai contoh untuk inter RAM handover adalah ultra FDD dan ultra TDD.
• Hard Handover
Hard handover adalah suatu kondisi dimana link radio yang lama dilepaskan sebelum link radio yang baru sempat dibangun. Untuk hubungan real time hal ini akan berarti pemutusan hubungan secara singkat, sedangkan untuk hubungan non real time hal ini berarti lossless.
• Soft Handover
Selama soft handover, MS secara simultan berkomunikasi dengan 2 atau lebih cell dengan BTS yang berbeda dari RNC (Intra RNC) yang sama atau RNC (Inter RNC) yang berbeda.
• Softer Handover
Didalam softer handover, mobile sedikitnya dikontrol oleh 2 sektor dibawah satu BS, RNC tidak dilibatkan dan hanya ada satu loop power control yang aktif .
Prosedur dan Pengukuran Handover
Prosedur handover dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
Tahap Pengukuran (Measurement), dilakukan pengukuran informasi penting yang dibutuhkan untuk tahap decision. Pengukuran arah DL yang lakukan oleh MS adalah sebesar Ec/Io dari CPICH sel yang sedang melayani dan sel-sel tetangga.
• Tahap Keputusan (Decision), hasil pengukuran di bandingkan dengan threshold yang telah di tetapkan sebelumnya. Kemudian akan diputuskan apakah akan dilakukan handover atau tidak. Algoritma handover yang berbeda akan memiliki kondisi trigger yang berbeda pula.
• Tahap Eksekusi (Execution), proses handover selesai dan parameter relatif diubah berdasarkan jenis handovernya. Sebagai contoh hubungan dengan Node B apakah ditambah atau diputuskan.
Hysteresis margin pada handover berguna untuk mengurangi efek ping-pong, yaitu suatu fenomena ketika UE bergerak keluar daerah cakupan sel yang secara berulang terjadi. Selain itu adanya pergerakan UE mengakibatkan timbulnya efek fading dari kanal radio yang juga bisa mempengaruhi efek ping-pong. Dengan adanya hysteresis margin, efek ping-pong bisa di atasi karena UE tidak handover secara tiba-tiba pada BS yang lebih baik.
Handover pada Jaringan HSDPA
Tidak seperti pada Release 99, HSDPA tidak hanya menggunakan soft handover, tetapi menggunakan suatu algoritma hard handover untuk switch antara Node B. UE selalu memonitor semua Node B yang berada pada active set dan memberikan laporan ke UTRAN pada saat adanya perubahan pada sel yang paling bagus. Kemudian UTRAN akan mengkonfigurasi ulang sel HS-DSCH yang melayani dengan menggunakan konfigurasi synchronous atau asynchronous handover.
Pada jaringan HSDPA, ada 3 tipe Handover :
1. Inter-Node B HS-DSCH to HS-DSCH handover
HSDPA mendukung pergerakan antar sector dalam satu Node B, dan antara beberapa Node B yang berbeda. Inter Node B handover dapat diilustrasikan pada gambar di bawah ini, dimana UE dapat berganti sel HS-DSCH yang melayani dari sel asal ke sel target.
2. Intra-Node B HS-DSCH to HS-DSCH handover
Intra Node B HS-DSCH to HS-DSCH handover terjadi antara 2 sektor dalam Node B yang sama. Prosedur handover nya sama dengan inter Node B, kecuali untuk pengiriman buffer paket dan pada penerima uplink dari HS-DPCCH.
3. HS-DSCH to DCH handover
Handover HS-DSCH ke DCH diperlukan oleh pelanggan HSDPA yang bergerak dari satu sel dengan jaringan HSDPA ke suatu sel tanpa jaringan HSDPA. Handover ini sering juga disebut sebagai Intersystem Handover HSDPA to GPRS.
Sedangkan untuk prosedurnya sebagai berikut:
Keterangan:
• Pada saat RNC mendeteksi bahwa jaringan HSDPA semakin melemah, RNC akan meminta UE untuk melakukan pengukuran target sel dari jaringan 2G. Jika target sel yang paling bagus dari jaringan 2G telah diidentifikasi, RNC akan memerintahkan UE untuk berpindah ke jaringan 2G dengan pesan Cell Change Order.
• Pada saat UE telah pindah ke jaringan 2G, pesan tersebut juga membaca informasi sistem 2G meliputi routing, location area codes, dan operasi mode network. Operasi mode network digunakan untuk menentukan sesuai atau tidaknya lokasi dan routing area, oleh karena itu diperlukan suatu interface yang menghubungkan antara MSC dan 2G SGSN.
• UE akan mengirim pesan Routing Area Update ke 2G SGSN. Pesan SRNS ( Serving Radio Network Subsystem) memberitahukan RNC untuk mulai buffering dan tidak mengirim data ke Node B lagi. Prosedur selesai saat 2G SGSN mengirim pesan SGSN Context Acknowledge, dan ini berarti bahwa 2G SGSN telah siap menerima data dari paket sebelumnya.
• Lalu 3G SGSN mengirim pesan SRNS Data Forwarding Command ke RNC, pesan inimemerintahkan RNC untuk memulai pengiriman data melalui 2G SGSN, dan mengirim data tersebut ke UE melalui jaringan 2G. Lokasi UE akan selalu di update sehingga data dikirim langsung dari GGSN ke 2G SGSN. Lalu 2G SGSN mengirim pesan Routing Area Update Accept dan UE memberitahukannya dengan mengirim pesan Routing Area Update Complete.
QUALITY OF SERVICE ( QOS) HSDPA
Quality of Service merupakan kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik pada trafik data tertentu dalam berbagai jenis platform teknologi QOS tidak diperoleh langsung dari infrastruktur yang ada, melainkan diperoleh dengan mengimplementasikannya pada jaringan yang bersangkutan. QoS pada HSDPA adalah parameter- parameter yang menunjukkan kualitas paket data jaringan. Aplikasi dari layanan HSDPA ada 2 yaitu aplikasi real time dan aplikasi non real time. Untuk aplikasi real time, contohnya video call, video streaming, VOIP, Video on Demand, tidak dapat mentolerir delay dan packet loss.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "HANDOVER"
Post a Comment